Ada 6 tips mudah untuk mendapatkan ketenangan hati
Follow twitter: @kutipanhikmah
1. Jangan tergantung terhadap orang lain, bersikaplah mandiri dan percaya akan kemampuan yang kita miliki.
2. Jangan berburuk sangka, berfikirlah positif akan membawa pada suatu yang bermanfaat.
3. Jangan mengingat penyesalan yang tidak pantas disesali di masa lalu, hidup itu mudah, buatlah dalam suatu perbuatan kita dengan keputusan dan jadikan masa lalu menjadi sebuah pelajaran untuk menjadi yang lebih baik.
4. Jangan pernah menyimpan dendam di hati, dendam itu di ibaratkan sebagai racun dalam hati kita, jauhi itu.
5. Jauhi sifat terburu-buru, aset dalam kehidupan bukan harta, tapi waktu. Maka pergunakan waktu dengan baik.
6. Jangan khawatir dengan hari esok, ketuklah pintu dan pintu pun akan terbuka, ingatlah ALLAH, ALLAH pun akan ingat pada kita.
Setuju? Like dech! :)
Salam santun ukhuwah penuh cinta...
Laman
- Beranda
- Struktur Organisasi IPM CABANG CIMANGGU
- Peristiwa Penting dalam Sejarah Muhammadiyah
- PROGRAM KERJA JAM IPM CABANG CIMANGGU
- stuktur organisasi muhammadiyah
- SEJARAH MUHAMMADIYAH
- SEJARAH TERBENTUKNYA IPM
- muslim manga
- Lirik lagu-lagu Muhammadiyah
- lagu MP3 Muhammadiyah dan lagu Religi
- foto kegiatan ipm
- TV ONLINE
- FIQIH REMAJA MUSLIM
Rabu, 03 April 2013
Penyebab Utama Lemahnya Umat Islam
Inilah Penyebab Utama Lemahnya Umat Islam
Follow twitter: @kutipanhikmah
REPUBLIKA.CO.ID, Dari Tsauban, ia berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkok.’ Seorang laki-laki berkata, ‘Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?’
Beliau menjawab, ‘Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut (para musuh) kepada kalian, dan akan menanam kn ke dalam hati kalian al-Wahn.’ Seseorang lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu al-Wahn?’ Beliau menjawab, ‘Cinta dunia dan takut mati’.” (HR Abu Daud)
Konstruksi bangunan sosial Islam pernah mencapai puncak kejayaan dan kegemilangannya ketika keseimbangan cara hidup umat Islam berpandukan kitab suci dan tuntunan sunah Rasul- Nya. Sayangnya, tradisi sosial itu telah tergeser oleh nilai-nilai materialisme, yakni sistem sosial yang berorientasi dan didasari ukuran-ukuran materi.
Dalam kondisi demikian, sesungguhnya sistem sosial itu dianggap sakit karena telah terjadi penyimpangan perilaku sosial, menyimpang dari sistem tauhid kepada sistem materialisme. Bentuk konkret dari sistem sosial yang sakit adalah seperti yang digambarkan oleh hadis Tsauban di atas. Umat Islam adalah segerombolan orang yang terserang penyakit berbahaya, yakni cinta dunia dan takut mati.
Penyakit yang disebut dengan istilah al-Wahnini digambarkan sebagai bangsa yang tidak berdaulat secara politik, hukum, mili ter, dan ekonomi sehingga dengan mudahnya para kolonial bangsa ini menguasai aset-aset bangsa Indo nesia yang mayoritasnya umat Islam. Sebab lainnya adalah seperti yang digambarkan hadis lain Rasulullah.
“Akan datang suatu zaman di mana tidak tersisa dari Islam, kecuali tinggal namanya saja, tidak tersisa dari Alquran kecuali tinggal tulisannya saja, masjid-masjid mereka megah dan semarak, tetapi jauh dari petunjuk Allah, ulama- ulama mereka menjadi manusia- manusia paling jahat yang hidup di bawah kolong langit, dari mulut mereka ke luar fitnah dan akan kembali kepada mereka.” (HR. Baihaqi)
Hadis di atas menjelaskan lebih spesifk lagi sebab dari lemahnya umat Islam sehingga Islam tinggal simbol dalam bentuk nama belaka. Pertama, Alquran hanya tinggal tulisannya karena telah kehilangan fungsinya sebagai petunjuk dan dan panduan hidup.
Kedua, masjid-masjid jauh dari petunjuk Allah karena bukan Allah yang diseru dan bukan kepentingan Allah yang diperjuangkan di dalamnya.
Ketiga, ulama-ulama sudah menjadi penjahat yang paling jahat di bawah langit dan dari mulut mereka keluar fitnah-fitnah yang membaha yakan diri mereka sen diri, karena berbicara dan berfatwa berdasarkan hawa nafsu dan kepentingan-kepentingan kerdil duniawi. Wallahu a’lam bish shawab.
Dikutip dari konsultasi agama Harian Republika yang diasuh Ustaz Bachtiar Nasir.
Follow twitter: @kutipanhikmah
REPUBLIKA.CO.ID, Dari Tsauban, ia berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkok.’ Seorang laki-laki berkata, ‘Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?’
Beliau menjawab, ‘Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut (para musuh) kepada kalian, dan akan menanam kn ke dalam hati kalian al-Wahn.’ Seseorang lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu al-Wahn?’ Beliau menjawab, ‘Cinta dunia dan takut mati’.” (HR Abu Daud)
Konstruksi bangunan sosial Islam pernah mencapai puncak kejayaan dan kegemilangannya ketika keseimbangan cara hidup umat Islam berpandukan kitab suci dan tuntunan sunah Rasul- Nya. Sayangnya, tradisi sosial itu telah tergeser oleh nilai-nilai materialisme, yakni sistem sosial yang berorientasi dan didasari ukuran-ukuran materi.
Dalam kondisi demikian, sesungguhnya sistem sosial itu dianggap sakit karena telah terjadi penyimpangan perilaku sosial, menyimpang dari sistem tauhid kepada sistem materialisme. Bentuk konkret dari sistem sosial yang sakit adalah seperti yang digambarkan oleh hadis Tsauban di atas. Umat Islam adalah segerombolan orang yang terserang penyakit berbahaya, yakni cinta dunia dan takut mati.
Penyakit yang disebut dengan istilah al-Wahnini digambarkan sebagai bangsa yang tidak berdaulat secara politik, hukum, mili ter, dan ekonomi sehingga dengan mudahnya para kolonial bangsa ini menguasai aset-aset bangsa Indo nesia yang mayoritasnya umat Islam. Sebab lainnya adalah seperti yang digambarkan hadis lain Rasulullah.
“Akan datang suatu zaman di mana tidak tersisa dari Islam, kecuali tinggal namanya saja, tidak tersisa dari Alquran kecuali tinggal tulisannya saja, masjid-masjid mereka megah dan semarak, tetapi jauh dari petunjuk Allah, ulama- ulama mereka menjadi manusia- manusia paling jahat yang hidup di bawah kolong langit, dari mulut mereka ke luar fitnah dan akan kembali kepada mereka.” (HR. Baihaqi)
Hadis di atas menjelaskan lebih spesifk lagi sebab dari lemahnya umat Islam sehingga Islam tinggal simbol dalam bentuk nama belaka. Pertama, Alquran hanya tinggal tulisannya karena telah kehilangan fungsinya sebagai petunjuk dan dan panduan hidup.
Kedua, masjid-masjid jauh dari petunjuk Allah karena bukan Allah yang diseru dan bukan kepentingan Allah yang diperjuangkan di dalamnya.
Ketiga, ulama-ulama sudah menjadi penjahat yang paling jahat di bawah langit dan dari mulut mereka keluar fitnah-fitnah yang membaha yakan diri mereka sen diri, karena berbicara dan berfatwa berdasarkan hawa nafsu dan kepentingan-kepentingan kerdil duniawi. Wallahu a’lam bish shawab.
Dikutip dari konsultasi agama Harian Republika yang diasuh Ustaz Bachtiar Nasir.
Langganan:
Postingan (Atom)